BANGKALAN, - Sekelompok siswa-siswi SMA Negeri 3 Bangkalan yang telah dinyatakan lulus pada hari Selasa, 14 Mei, terlihat kembali mendatangi sekolah mereka. Mereka datang dengan niat mulia, menyerahkan seragam layak pakai milik mereka untuk digunakan oleh adik-adik kelas yang membutuhkan.
Kegiatan ini diawali dengan keputusan sekolah yang sebelumnya masih menjual seragam melalui koperasi sekolah. Namun, dalam perjalanan waktu, banyak siswa yang belum melunasi pembayaran seragam yang mereka gunakan. Hal ini menjadi perhatian pihak sekolah, yang kemudian mengambil langkah antisipatif dengan mengumpulkan para orang tua murid sebelum pengumuman kelulusan dilakukan.
"Pengalaman kita ya, kita berangkat dari pengalaman tahun kemarin, adakah didik kita itu, memang mereka membeli seragam ke kita, ke sekolah melalui koperasi. Koperasi itu, karena saya baru tahun pertama, melihat anak-anak itu atau masyarakat membeli seragam sekolah yaitu di koperasi, ketika membeli di koperasi itu, pada dasarnya harus ada transaksi keuangan di situ. Anak-anak di SMA 3 ada yang mencicil hanya Rp 100.000, -, kemudian ada yang berjanji. Rata-rata begitu. Setelah saya lihat di data itu, lebih dari 80 persen, tidak bayar. Jadi yang mencicil hanya 100, 200 itu hanya 20% persen dan hampir tidak ada yang membayar kontan. Ini sangat miris bagi kami, ” ujar Moh Sairi, Kepala SMA Negeri 3 Bangkalan.
Dengan latar belakang tersebut, pihak sekolah mengharapkan agar pada saat kelulusan, siswa tidak melakukan konvoi dan corat-coret yang dapat merusak seragam mereka. Harapan ini disambut baik oleh para siswa yang kemudian memilih untuk menyumbangkan seragam layak pakai mereka. Hingga kini, telah terkumpul puluhan stel seragam sekolah, termasuk seragam biru putih, seragam pramuka, dan seragam batik sekolah.
Pengumpulan seragam ini tidak hanya menjadi solusi praktis bagi adik-adik kelas yang membutuhkan, tetapi juga mencerminkan solidaritas dan rasa kemanusiaan antar siswa. Setiap seragam yang disumbangkan disertai dengan persetujuan dari masing-masing orang tua siswa.
Baca juga:
What a Forensic Accountant Does
|
“Kami, lulusan tahun ini ingin menyerahkan seragam kami, untuk adik-adik kami yang membutuhkan. Semoga seragam-seragam yang kami berikan dapat digunakan bagi adik-adik kami layaknya seperti yang lainnya, ” ungkap Abdul Fatah, salah satu lulusan SMA Negeri 3 Bangkalan.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari berbagai pihak, baik dari pihak sekolah, orang tua, maupun siswa-siswi yang masih bersekolah. Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain untuk memanfaatkan momen kelulusan sebagai kesempatan berbagi dengan sesama.
Baca juga:
Ustadz Adi Hidayat: Inti Kehidupan Dunia
|
Dengan langkah ini, SMA Negeri 3 Bangkalan tidak hanya menyelesaikan masalah administrasi seragam, tetapi juga membangun budaya peduli dan berbagi di kalangan siswa-siswinya. Para lulusan diharapkan dapat terus menanamkan nilai-nilai kebaikan ini dalam kehidupan mereka ke depan.